Monolog dan Tanda Tanya
Jadi, ini adalah perubahan
Aku berubah
Jadi apa?
Jadi siapa?
Kenapa?
Lalu, ini adalah persimpangan
Harus tentukan arah
Mau kemana?
Lalu, kemana lagi?
Kenapa?
Kemudian, ini adalah langkah
Langkah apa?
Kemana?
Kenapa?
Terus, ada kamu
Kamu berdiri di sana
Siapa?
Sedang apa?
Kenapa?
Maka, aku berbuat
Berbuat semauku
Berbuat apa?
Untuk apa?
Kenapa?
Ah, bertanya terus!
Memangnya…
Kenapa?
(Sembunyi di Dalam)Kardus
Kotak
Coklat
Jangan dibanting!
Sisi ini menghadap ke atas
Aku di dalam
Sembunyi
Dari kamu
Dari kalian
Intip
Hihihi…
================
lama nggak apdet, akhirnya cuma apdet ginian doank?!
Iklan
11 Mei 2009 at 15:58
gw gak ngerti puisi2an run..
15 Mei 2009 at 10:51
ahh puisimu kawan,,luar biasa!!!
*padahal ga ngerti maksudnya apa*
15 Mei 2009 at 14:10
haha. puisinya bagus kok run. hmm, puisi itu sih sebenernya bagus smua ya. tergantung gimana pandangan orang aja. dan menurut pandangan gw yang ini bagus. tapi yang bagian “intip.. hihihi..” rada janggal
16 Mei 2009 at 15:25
gw suka puisi yang pertama..
16 Mei 2009 at 19:37
lagi mabok ya run?huhehehehehe
lo kaya filsafat aja, kerjaannya nanya meluluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
18 Mei 2009 at 21:49
hmmm.. *menghayati*
20 Mei 2009 at 12:36
harun, ini blog barunya ya. selamat dah pindah rumah. kunjungan pertama nih 😀
21 Mei 2009 at 12:52
gw suka puisi yang pertama run
21 Mei 2009 at 17:47
ckckck……*gitu aja comment gw!*